Selasa, 27 Agustus 2013

Sang Pendekar "Kemoceng" julukan beliau

Selama tiga tahun beliau mengajar kita, beliau setiap pagi sudah berjaga gerbang sekolah kalau sedang piket. Beliau kami juluki sang pendekar "Kemoceng", karena setiap piket beliau selalu membawa kemoceng. Entah kemoceng dari mana beliau ambil, mungkin kemoceng mas Dirun (heheheee... mas Dirun nyariin tuh bu...)


Dengan logat "batak"nya, dengan suara yang keras (hehehe jangan marah ya bu Carol..).. beliau mengajar disiplin bersekolah dengan tepat waktu. Dulu setiap hari beliau bekerja selalu diantar sang suami yang setia dengan Vespanya berwarna biru (kalau ga salah ya bu ....). "Tetapi sekarang sudah tidak pernah lagi dan sudah tidak setia lagi " ujar beliau dengan logat bataknya...

Bu Carol pada semasa itu menganut ajaran Sosial (heheehee...) anak muridnya bangor-bangor pada semasa itu. Beliau selalu diingat oleh temen-teman, mulai angkatan pertama sampai alumni yang baru lulus. Bisa kita bayangkan, kira-kira habis berapa kemoceng ya bu....(heheheee......becanda ya bu....jangan dimasukkan hati)..
Kami semua kalau bertemu dengan para guru di SMAN 97, pertama kali pasti menanyakan bu Carol.

Ketika beliau kami wawancarai, beliau ingin meluruskan mengenai teman kita sekaligus anak didik bu Carol yaitu Edith, yang pernah kena kasus mengenai Narkoba. "Edith teman kau itu memang benar dijatuhi hukuman mati, tetapi dia belum sempat dieksekusi, Edith sudah meninggal dahulu karena sakit kanker otak. Saya mendapat informasi dari ibu Edith langsung", tutur bu Carol selaku sebagai wali kelas Edith.

Setelah berbincang-bincang dengan bu Carol panjang lebar di ruang guru, kami meminta ijin untuk berangkat ke kantor dan sebagian teman pulang ke rumah mau menjemput anak-anaknya.

Kami doakan bu Carol tetap sehat dan sukses selalu.... amin...,

Tolong ya bu Carol, teman-teman yang masih sekolah di SMAN 97 diajarkan hidup DISIPLIN, supaya masa depannya lebih matang berfikir dan bertindak.